JAKARTA - Hadir sebagai salah satu nara sumber dalam webinar pers dalam pusaran post truth yang digelar IMO-Indonesia DPW DKI Jakarta pada hari sabtu 13/02 pukul 19.30, ketua umum IMO-Indonesia Yakub Ismail sampaikan paparkan tantangan pers dalam perspektif industri media online.
Sebelumnya, bahwa istilah post truth yang telah ada hampir tiga dekade dan pernah menjadi Word of the Year pada tahun 2005 yang akhirnya dikenal secara luas pada sekitar tahun 2016, adapun post truth itu sendiri adalah suatu gelaja yang hadir bersama HOAX karena dikaburkannya publik dengan fakta-fakta obyektif.
Seiring dengan kemajuan teknologi, industri media online saat ini tengah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dikarenakan dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya ;
Pertama, Media online mampu menyampaikan pemberitaan dengan lebih cepat.
Kedua, Media online sangat praktis dan dapat dilakukan secara mobile.
Ketiga, Media online tengah menjadi sebuah industri media yang kekinian, ujar yakub
Namun demikian kemudahan dan kecepatan tersebut juga harus mendapat atensi yang tinggi dari para pelaku media itu sendiri untuk dapat menghadirkan pemberitaan yang sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik.
Hal ini tentunya menjadi sebuah tantangan bagi industri media online nasional, ungkap yakub , " Maka untuk dapat mengadirkan pers yang obyektif dan independen dari industri media online nasional dibutuhkan suatu pembinaan yang baik dan terstruktur, mulai dari edukasi kepada masyarakat pers sampai dengan badan usaha media itu sendiri.
Adapun, dengan terbentuknya perhimpunan perhimpunan saat ini khususnya media online juga merupakan bagian dari permbinaan yang baik mengingat jumlah media online yang cukup besar".
Dikarenakan masih menjadi satu industri baru yang perkembangannya cukup pesat, industri media online seharusnya mendapat atensi yang lebih serta pembinaan yang baik dari lembaga pers dengan membuat suatu ukuran yang baru untuk dapat mendata seluruh media secara nasional kedalam Big Data.
Dengan demikian Industri media online secara nasional dapat tumbuh dengan baik lagi sekaligus menjadi sebuah peluang ditengah sulitnya usaha akibat pandemi COVID-19.
Hal tersebut juga sekaligus menjadi momentum HPN 2021 agar industri pers Indonesia dapat tumbuh lebih besar untuk dapat menjadi bagian dari pers global kedepan.
Tentunya dengan pembinaan dari lembaga pers, upaya untuk dapat mengendalikan dinamika post truth di tanah air akan dapat lebih terlihat dari Industri media nasional.(Agung)