LAMPUNG - Pandemi covid-19 yang berkepanjangan sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di Lampung.
Terlebih saat pekan ketiga Bulan Maret 2021, kasus konfirmasi covid-19 menunjukkan tren yang meningkat. Bahkan, ada 10 kabupaten di Provinsi Lampung berada pada zona oranye.
Kondisi itu menjadi dasar pemerintah untuk melakukan upaya-upaya pengendalian Covid-19. Seperti pembatasan aktifitas dan kegiatan ekonomi masyarakat.
"Dampaknya adalah kegiatan ekonomi masyarakat mengalami penurunan yang sangat drastis. Sehingga menurunkan pendapatan perkapita dan meningkatkan angka kemiskinan di Provinsi Lampung, " kata Gubernur Arinal Djunaidi, Jumat (25-6-2021).
Arinal menjelaskan, pada triwulan pertama tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Lampung sebesar - 2, 10 persen. Teuapi, jika dibandingkan triwulan keempat tahun 2020, ekonomi Lampung triwulan pertama 2021 tumbuh sebesar 3, 04 persen. Bahkan, merupakan pertumbuhan terbaik se-Sumatera.
"Pertumbuhan ekonomi tersebut disumbang oleh sektor pertanian tanaman pangan yang tumbuh sebesar 18, 31 persen atau 70 persen dari total pertumbuhan ekonomi. Yaitu produksi padi meningkat secara signifikan sebesar 2.650.290 ton, " terangnya.
Menurut gubernur, hal itu menunjukkan peningkatan kinerja yang dilakukan Pemerintah Provinsi Lampung dengan dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam upaya pemulihan ekonomi.
"Diharapkan pertumbuhan yang positif akan terus berlanjut pada triwulan kedua tahun 2021, " ujarnya.(Agung)